Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis, yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi terkadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
Hm, sebenernya aku habis baca buku (yang kayanya udah pernah kuceritain.. itu "moga bunda di sayang Allah") jadi minggu terakhir Karang (ini nama orang) di rumah keluarga HK, dia cerita ke Melati (kanak-kanak yang dapet paket "kombo' buta, tuli, bisu sekaligus) tentang asal Aurora, nyeh i've told you before.. Melati tuli, so she can't hear Karang's story.. tapi entah kenapa Melati selalu tau keberadaan karang dimana.. jadi dia (melati) kelihatan 'mendengarkan' cerita karang. ok lanjut jadi gini nih asal aurora yang indah banget! (versi buku yg aku baca) "duluuu sekali di belahan kutub utara.. di tempat yang setiap harinya selalu terbungkus salju dan es, penduduk disana tidak pernah melihat aurora. Belum, sampai suatu peristiwa terjadi.. Alkisah tinggallah suatu keluarga miskin diantara mereka, disana ukuran miskin dan kaya bukan hanya dari pakaian mahal, rumah bear, atau makanan mewah. tapi miskin atau kaya di tentukan oleh kepemilikan api. keluarga itu tidak memilikinya, hanya golongan tertentu yang diijinkan membuat api, itu adalah aturan main dari nenek moyang.
keluarga itu tidak besar, teridiri dari ayah-ibu- dan gadis kecil berumur 6 tahun, wajahnya penuh dengan cahaya kebaikan, perangainya santun dan memesona. gadis kecil itu rajin membantu ibunya.. anak yang bisa diandalkan.
disana, tiap kepala keluarga bekerja sebagai pemburu. itulah pekerjaan sang ayah, sementara ibu, memasak hasil buruan, menyamak kulit, membuat pakaian tebal..
suatu ketika datanglah masa sulit itu. selama 6 bulan badai musim dingin terus-menerus mengukung perkampungan itu, padahal lazimnya 3-4 bulan saja. sementara persediaan makanan musim panas menipis, sulitnya mencari binatang liar untuk dimakan menambah parah keadaan. keadaan keluarga miskin itu bagai penderitaan, tidak ada api, tidak ada makan. malam malam terasa lebih panjang , tapi gadis kecil itu tidak mengeluh, ia menyibukkan diri bersenandung menatap langit gelap tertutup badai. gadis kecil itu bersabar dengan situasi buruk itu, meski ia tidak mengerti mengapa iglo lainya terlihat terang dengan cahaya api, sedangkan iglo mereka tidak. dulu ia sering bertanya seperti itu pada ayahnya, tapi ayahnya malah menjawab dengan intonasi marah, seolah urusan itu amat dilarang. entahlah.. membuatnya takut, takut karena katanya akan muncul naga raksasa yang mengamuk dan membakar seluruh pedesaan jika ada yang berani bertanya tentang aturan main tersebut. masalahnya tanpa kita tahu, tanpa kita siap terlebih dahulu.. situasi bisa memburuk kapan saja, di bulan ke 10 salju mengukung pedesaan, ayahnya pergi berburu di suatu hari dan tidak pernah kembali lagi, tidak ada kabar kecuali berita kalau ayahnya terlalu berani berburu, dan pergi hingga batas hutan yang banyak beruangnya.
namun, kesedihan gadis kecil tidak berhenti disitu, ibun-nya yang hamil tua terbaring lemah di atas ranjang, sebulan terkahir jatuh sakit. Tidak bisa berbuat apapun, bergerak saja susah. Hingga suatu malam, demam ibunya makin parah, gadis kecil itu memutuskan untuk meminta pertolongan, tapu hanya kata2 penolakan kasar yang ia dapatkan. malam itu gadis kecil kita tertatih2 berlalri dari satu iglo, ke iglo lainnya di tengah badai salju yang menggila, tubuhnya kuyup, kakinya gemetar melewati tumpukan salju hingga paha. percuma, tidak ada yang peduli.
menjelang tengah malam gadis kecil itu kembali. sunyi senyap. tak ada lagi suara gemelutuk gigi itu lagi, tidak ada tubuh menggigil itu lagi. ibunya sudah pergi.
Malam itu situasi benar benar berubah buruk, ibunya meninggal.
Gadis kecil itu jatuh terduduk bertanya pada langit, mengapa manusia bangga sekali dengan adanya perbedaan. Kasta. Kemuliaan. mengapa dunia diciptakan dengan perbedaan? mengapa tuhan tidak menciptakan api yang terang benderang untuk semua. mencipatakan cahaya yang indah memesona, cahaya yang hangat dan membuat nyaman bagi siapa saja yang melihatnya di tengah udara dingin. cahaya yang dimiliki semua orang.
Menjelang Pagi, gadis kecil itu terhuyung keluar iglo , pergi dari kampung yang tidak pernah dimengertinya, pergi mencari jawaban atas pertanyaannya. tidak ada. Ia menghilang sejak pagi itu, raib ditelan bumi.
yang penduduk desa tahu, sehari setelah kepergian gadis kecil itu, mendadak badai salju yang mengukung desa hampir setahun lenyap.. Dan belum habis keterkejutan mereka, mendadak di tengah gelap gulita malam, seberkas cahaya indah muncul menghias angkasa, itulah aurora.. tarian yang sungguh indah. berpilin. berpadu, memberikan perasaan hangat dan nyaman bagi yang melihatnya. menjadi penghibur di malam yang dingin dan senyap itulah Aurora.